Mabes Polri memohon kepada segenap lapisan masyarakat untuk tidak menyebarkan sesuatu berupa apapun yang dapat menurunkan citra dan wibawa Polri. Hal itu disampaikan Polri menyikapi peredaran video tabrak lari oknum polisi bermobil dinas yang meramaikan internet sejak Senin lalu.
"Saya minta tolong pada masyarakat untuk tidak menyebarkan hal-hal yang membuat citra polisi semakin turun," ujar Kabid Penum Polri, Kombes Pol Marwoto Soeto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/7/2010).
Polri menegaskan akan menyelidiki kebenaran video itu dan mencari penyebar video itu di internet jika peredaran video dinilai telah meresahkan masyarakat.
"Untuk apa juga disebarkan. Apa mereka sentimen sama polisi? Saya pikir nggak. Mana ada masyarakat yang sentimen dengan polisi? Kan nggak ada. Polisinya sekarang sudah humanis," katanya.
Polri ditambahkannya tidak akan mengomentari peredaran video itu. Polri juga mengaku tak kebakaran jenggot dengan peredaran video itu.
"Kita lihat dulu itu kejadiannya kapan? Kalau kejadiannya sudah lewat ya nggak usah dikomentari. Kalau itu sekarang beredar lagi di masyarakat, ya diinikan (didiamkan) saja. Nggak perlu disebarluaskan lagi," pintanya kepada masyarakat lagi.
Jadi tenang-tenang saja? "Ya tenang-tenang saja. Kita selidiki dulu.Nggak usah marah-marah dulu," ujarnya.
Sebelumnya di pemberitaan, beredar sebuah video yang meramaikan Twitter dan aneka situs jejaring lain. Adegannya cukup heboh, mobil patroli polisi menabrak seorang pria sampai terpental. Diduga ini video dari sebuah kejadian pada 2008.
Video yang diambil melalu ponsel itu berdurasi singkat, hanya 15 detik. Sebuah mobil patroli polisi bernomor 3024 menabrak pemuda yang merupakan mahasiswa berjaket almamater biru sampai terpental tiga meter. Mobil patroli itu pun melarikan diri. Sementara orang-orang di pinggir jalan video itu melempari mobil patroli dengan batu.
Penulis : vanroy_Pakpahan
Editor : johnson_simanjuntak
"Saya minta tolong pada masyarakat untuk tidak menyebarkan hal-hal yang membuat citra polisi semakin turun," ujar Kabid Penum Polri, Kombes Pol Marwoto Soeto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/7/2010).
Polri menegaskan akan menyelidiki kebenaran video itu dan mencari penyebar video itu di internet jika peredaran video dinilai telah meresahkan masyarakat.
"Untuk apa juga disebarkan. Apa mereka sentimen sama polisi? Saya pikir nggak. Mana ada masyarakat yang sentimen dengan polisi? Kan nggak ada. Polisinya sekarang sudah humanis," katanya.
Polri ditambahkannya tidak akan mengomentari peredaran video itu. Polri juga mengaku tak kebakaran jenggot dengan peredaran video itu.
"Kita lihat dulu itu kejadiannya kapan? Kalau kejadiannya sudah lewat ya nggak usah dikomentari. Kalau itu sekarang beredar lagi di masyarakat, ya diinikan (didiamkan) saja. Nggak perlu disebarluaskan lagi," pintanya kepada masyarakat lagi.
Jadi tenang-tenang saja? "Ya tenang-tenang saja. Kita selidiki dulu.Nggak usah marah-marah dulu," ujarnya.
Sebelumnya di pemberitaan, beredar sebuah video yang meramaikan Twitter dan aneka situs jejaring lain. Adegannya cukup heboh, mobil patroli polisi menabrak seorang pria sampai terpental. Diduga ini video dari sebuah kejadian pada 2008.
Video yang diambil melalu ponsel itu berdurasi singkat, hanya 15 detik. Sebuah mobil patroli polisi bernomor 3024 menabrak pemuda yang merupakan mahasiswa berjaket almamater biru sampai terpental tiga meter. Mobil patroli itu pun melarikan diri. Sementara orang-orang di pinggir jalan video itu melempari mobil patroli dengan batu.
Penulis : vanroy_Pakpahan
Editor : johnson_simanjuntak
sumber tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar