Dua orang kepala desa (klebun) di Sumenep, Madura, bersama seorang polisi berpangkat brigadir dan seorang sopir panggilan ditangkap saat pesta sabu-sabu (SS) di Hotel Bali, Surabaya kamar 115.
Anggota Satnarkoba Idik II Polrestabes Surabaya menangkap mereka Sabtu (18/9/2010) sekitar pukul 22.00 WIB, tetapi sengaja baru merilis berita penangkapan tersebut, Selasa (21/9/2010).
Pertimbangannya, Brigadir Didik Sugiarto (30), anggota Samapta Polres Sumenep, diduga memiliki jaringan narkoba di Surabaya-Madura. Namun Didik saat diperiksa penyidik tidak berterus terang.
Adapun para tersangka yang digerebek masing-masing Suharto (47), Klebun Muangan, Kecamatan Sarunggi, Sumenep; Mohamad Alwi, 46, Klebun Pagar Batu, Kecamatan Saronggi, Sumenep dan Rahmat Hidayat, 41, sopir asal Kebun Dadap Barat, Kecamatan Saronggi, Sumenep.
Penggerebekan yang dipimpin Kanit Idik II, AKP Hendriyana, membuat para tersangka tidak bisa berkutik. Pasalnya, mereka duduk memutar di lantai dan posisi alat isap ada di tengah-tengah. Bersamaan dengan pintu dibuka oleh polisi, tersangka tidak bisa berbuat banyak. Bahkan mereka mengaku sudah mengisap satu putaran.
“Barang bukti yang kami temukan satu poket SS seberat 0,2 gram di lantai dan satu poket lagi seberat 0,6 gram disembunyikan di tutup wastafel,” tutur Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Eko Pudji Nugroho, didampingi Kanit Idik II, AKP Hendriyana.
Menurut Hendriyana, barang bukti yang disita penyidik itu diakui dibeli tersangka Didik di daerah Bangkalan. Kepada penyidik, Didik mengaku saat membeli ia menggunakan taksi dan meluncur ke Hotel Bali untuk menyusul Suharto, Mohamad Alwi dan Rahmat Hidayat yang lebih dulu check in.
“Kami terus mengorek keterangan dari Didik untuk mengungkap siapa saja jaringannya,” tutur AKP Hendriyana.
Dijelaskannya, dua klebun dan seorang sopir, Sabtu sore berangkat dari Sumenep menggunakan mobil Daihatsu Xenia ke Surabaya. Mereka akan menemui temannya di Surabaya dan check in di hotel tersebut.
Setelah ketiga tersangka masuk hotel, sekitar dua jam Didik menyusul sambil membawa SS dan digelar pesta SS. “Dari informasi masyarakat kami langsung menindaklanjuti. Ternyata benar mereka tengah pesta SS,” jelasnya. (Anas Miftakhudin)
sumber http://regional.kompas.com/read/2010/09/22/00152037/Polisi.dan.2.Kades.Madura.Pesta.Sabu-5
Rabu, 22 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Istri Tewas & Suami Dipenjara
Pengacara: BAP Lanjar Dibuat Seolah-olah Kecelakaan Tunggal.
Polisi dinilai sengaja membuat penyimpangan dalam kasus kecelakaan yang menimpa Lanjar. Dalam BAP Lanjar, tidak disebutkan bahwa istrinya tewas akibat tertabrak mobil setelah terjatuh dari motor. Kecelakaan yang dialami Lanjar dibuat seolah-olah kecelakaan tunggal
selengkapnya
Denda Tilang Tidak Lebih dari 50rb (INFO WAJIB DIBACA!!)
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi..
selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar