Sabtu, 13 Februari 2010

Kapoltabes Yogyakarta Minta Maaf

Pihak Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Yogyakarta minta maaf atas terjadinya kerusuhan pada pertandingan sepak bola PSIM Yogyakarta melawan PSS Sleman, Jumat (12/2) sore, sehingga menyebabkan jatuhnya korban terluka puluhan orang.

"Kami minta maaf. Adanya korban dari kalangan masyarakat maupun wartawan pada insiden di Stadion Mandala Krida itu, merupakan ekses dari tindakan aparat kepolisian yang berlebihan," kata Kepala Poltabes Yogyakarta Kombes (Pol) Ahmad Dofiri di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, fakta terjadinya kekerasan saat pertandingan sepak bola PSIM melawan PSS tersebut tidak dapat dipungkiri, dan sudah masuk dalam kategori melebihi batas.

"Bagaimana pun, saya adalah komandan pengamanan di lapangan yang bertugas mengamankan pertandingan dari awal hingga akhir. Saya yang bertanggung jawab di sana, dan mohon maaf yang sebesar-besarnya," katanya.

Ia mengatakan, instruksi yang diberikan kepada aparat pengamanan di lapangan adalah bertindak sesuai etika dan tidak melewati batas-batas kemanusiaan.

"Instruksinya sudah seperti itu, tetapi terkadang kondisi di lapangan bisa berbeda dengan instruksi yang diberikan. Emosi dari polisi terkadang meluap, namun kekerasan seperti itu tetap tidak dibenarkan," katanya.

Ekses kekerasan yang dirasakan masyarakat, menurut dia adalah dampak dari upaya aparat keamanan untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak terutama dari kalangan suporter PSS Sleman atau yang dikenal dengan sebutan Slemania.

Setelah terjadi penembakan gas air mata ke arah penonton yang dilakukan aparat keamanan dari Brimob DIY, sekitar 1.000 suporter Slemania tertahan di dalam stadion, dan tidak dapat keluar karena masih banyak suporter PSIM Yogyakarta yaitu Brajamusti yang menunggu di lapangan dan sekitar stadion.

"Kami berusaha untuk mengeluarkan suporter PSS Sleman dari stadion, dan aparat kepolisian berusaha menjauhkan suporter PSIM dari stadion. Tetapi kejadian di lapangan sudah kelewat batas," katanya.
(E013/B010)

0 komentar:

Istri Tewas & Suami Dipenjara
Pengacara: BAP Lanjar Dibuat Seolah-olah Kecelakaan Tunggal. Polisi dinilai sengaja membuat penyimpangan dalam kasus kecelakaan yang menimpa Lanjar. Dalam BAP Lanjar, tidak disebutkan bahwa istrinya tewas akibat tertabrak mobil setelah terjatuh dari motor. Kecelakaan yang dialami Lanjar dibuat seolah-olah kecelakaan tunggal selengkapnya
Denda Tilang Tidak Lebih dari 50rb (INFO WAJIB DIBACA!!)
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi.. selengkapnya