PAMEKASAN - SURYA- OKNUM Polisi Pamekasan main tembak layaknya film cowboy, korbannya Ahmad Miftahuddin, 26, mahasiswa Teknik Informasi Universitas Madura. Kendati paha kirinya terluka, korban takut menuntut pelaku, Senin (3/5) malam.
Pelaku penembakan diduga oknum Polsek Galis, Pamekasan, di Jalan Raya Konang, Galis.
Korban warga Dusun Karangpanasan, Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan, menderita luka tembak di paha sebelah kiri. Walau korban tidak merasa melakukan tindakan kriminal, namun korban tidak berniat menuntut pelaku.
Korban yang dirawat di RS Bhayangkara, Polwil Madura, Selasa (4/5) mengatakan, sebelum kejadian, malam itu ia bersama dua teman satu desa, Nurul Maulidi, 22 dan Sutrisno, 23, dari warnet Jl Amin Jakfar menyelesaikan tugas skripsi, hendak pulang ke rumahnya.
Korban dan dua rekannya sama-sama naik motor. Sesampai di lokasi kejadian, ketiganya dihadang sejumlah pengendara motor yang tidak dikenalnya.
Khawatir para penghadang itu berniat jahat padanya, ia bersama kedua temannya tidak berhenti dan terus mempercepat laju motornya. Tiba-tiba dari belakang terdengar tembakan.
“Saat mendengar suara tembakan, saya kaget. Kami bertiga tidak berhenti. Di perjalanan saya merasakan paha kiri perih. Ternyata berdarah kena tembak,” kata Ahmad Miftahuddin.
Dikatakan, walau dirinya kini menjadi korban penembakan, namun dirinya tidak menuntut. Ia menginginkan dirinya diperhatikan dan mendapat perawatan hingga sembuh.
Nurul Maulidi menambahkan, ketika mengetahui korban luka tembak, Maulidi menghubungi temannya yang juga polisi. Selanjutnya Maulidi melapor ke polres dan dimintai keterangan.
“Saya baru tahu kalau yang menghadang itu polisi, setelah saya berdua diminta keterangan di Polres,” ungkap Mauldi.
Kapolres Pamekasan, AKP Mas Gunarso, yang dimintai konfirmasinya belum bisa memberikan keterangan terkait penembakan itu. Kapolres meminta wartawan bersabar hingga semuanya jelas.n sin
Pelaku penembakan diduga oknum Polsek Galis, Pamekasan, di Jalan Raya Konang, Galis.
Korban warga Dusun Karangpanasan, Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan, menderita luka tembak di paha sebelah kiri. Walau korban tidak merasa melakukan tindakan kriminal, namun korban tidak berniat menuntut pelaku.
Korban yang dirawat di RS Bhayangkara, Polwil Madura, Selasa (4/5) mengatakan, sebelum kejadian, malam itu ia bersama dua teman satu desa, Nurul Maulidi, 22 dan Sutrisno, 23, dari warnet Jl Amin Jakfar menyelesaikan tugas skripsi, hendak pulang ke rumahnya.
Korban dan dua rekannya sama-sama naik motor. Sesampai di lokasi kejadian, ketiganya dihadang sejumlah pengendara motor yang tidak dikenalnya.
Khawatir para penghadang itu berniat jahat padanya, ia bersama kedua temannya tidak berhenti dan terus mempercepat laju motornya. Tiba-tiba dari belakang terdengar tembakan.
“Saat mendengar suara tembakan, saya kaget. Kami bertiga tidak berhenti. Di perjalanan saya merasakan paha kiri perih. Ternyata berdarah kena tembak,” kata Ahmad Miftahuddin.
Dikatakan, walau dirinya kini menjadi korban penembakan, namun dirinya tidak menuntut. Ia menginginkan dirinya diperhatikan dan mendapat perawatan hingga sembuh.
Nurul Maulidi menambahkan, ketika mengetahui korban luka tembak, Maulidi menghubungi temannya yang juga polisi. Selanjutnya Maulidi melapor ke polres dan dimintai keterangan.
“Saya baru tahu kalau yang menghadang itu polisi, setelah saya berdua diminta keterangan di Polres,” ungkap Mauldi.
Kapolres Pamekasan, AKP Mas Gunarso, yang dimintai konfirmasinya belum bisa memberikan keterangan terkait penembakan itu. Kapolres meminta wartawan bersabar hingga semuanya jelas.n sin
0 komentar:
Posting Komentar