Oknum Anggota TNI berinisial AP (37) warga Macan Lindungan Palembang, bertugas di Pos Pelayanan Terpadu (PPT) Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Jembatan Timbang Desa Pematang Panggang Kecamatan Mesuji Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi bulan-bulanan oknum polisi berinial BN (37) yang mengawal truk dari Lampung-Palembang.
Pasalnya oknum polisi ini tidak mau membayar retribusi timbangan sehingga terjadi adu mulut dan berujung kriminal. Menurut informasi warga di Desa Pematang Panggang menyebutkan, oknum polisi yang bertugas di Polres Lampung memang sudah sering mengawal kendaraan truk yang membawa barang. Namun, kendaraan yang dikawalnya tidak pernah membayar retribusi yang diminta oleh penjaga timbangan dengan alasan mereka sudah membayar pada polisi yang mengawalnya.
Memang benar pak ada oknum TNI dan Polisi adu mulut bahkan polisi itu melemparkan pukulan pada oknum TNI di bagian perut dan muka sehingga babak belur,” kata warga yang minta namanya jangan disebutkan.
Tetapi, sedikitpun oknum TNI tadi tidak membalas tindakan polisi yang telah melayangkan pukulan. Malahan TNI yang bertugas diancam dengan menggunakan senjata tajam (Sajam) jenis stainless. Tidak hanya itu, korban diancam juga dengan menggunakan senpi.
Menerima perbuatan dari polisi BN tadi, anggota TNI AP melaporkan kejadian tersebut ke SPK Polres OKI yang diterima Bripda Ahmad Busyairie guna diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Sebab BN telah berulang kali melakukan hal yang sama pada anggota yang bertugas di PPT.
Menurut korban AP, anggota TNI, keduanya bertemu di halaman PPT tadi sempat adu mulut mengenai beberapa truk yang dikawalnya itu sama sekali tidak pernah membayar retribusi. Sebab itu, AP meminta penjelasan apa alasannya, sebab sudah sering kali bukan hanya satu kali. Maka itu, kedua sempat bertengkar dan akhirnya oknum polisi tadi menyerang AP dan mengakibatkan dibagian muka dan perut memar akibat pukulan BN.
Setelah terjadi perkelahian itu, anggota TNI yang bertugas di PPT tadi tidak sedikitpun melakukan perlawanan dan dianggap dingin oleh AP sehingga BN hanya mengeluarkan sejam dan senpi dan tidak digunakan untuk perkelahian karena tidak ada perlawanan dari pihak TNI.
Terjadinya kesalahpahaman antara petugas polisi dengan TNI tadi, Wakapolres OKI Kompol M Rendra Salipu SIk membenarkan adanya laporan yang masuk ke SPK yang dilaporkan oleh anggota TNI AP. “Benar ada laporan, tapi itu hanya kesalahpahaman saja,” tandas Rendra. sripo
sumber sripoku.com
0 komentar:
Posting Komentar