Jajaran Polres Lingga menggelar razia penyakit masyarakat (pekat) di tempat hiburan di Dabo Singkep, Minggu (15/8) malam. Dalam razia ini, lima wanita, satu pengelola kafe bersama seorang oknum polisi, terjaring.
Razia dipimpin Kapolres Lingga AKBP Misbahul Munauwar. Rombongan bergerak usai menunaikan Salat Tarawih ke kafe Katuang di Desa Batu Berdaun, Singkep. Kafe yang berada di tengah hutan dan cukup jauh dari pemukiman penduduk itu, tetap beroperasi di bulan Ramadan. Kedatangan puluhan polisi mengejutkan pengelola kafe dan wanita malam di sana.
Pengelola kafe, Edi dan lima wanita malam diamankan. Salah seorang oknum petugas di Bagian Binamitra Polres Lingga yang juga berada di lokasi, ikut diamankan. Pengelola kafe dan wanita malam dibawa ke Mapolsek Dabo Singkep untuk didata. Sementara, oknum polisi yang dibawa dari kafe tak terlihat di Mapolsek Dabo Singkep.
Pengelola kafe, Edi menyebutkan, ia dan lima orang wanita yang bekerja di kafe dibawa ke polsek untuk didata. ”Kaget juga saat rombongan polisi datang razia. Kita patuh saja dibawa untuk didata,”ujarnya. Selanjutnya data wanita malam tersebut langsung diserahkan ke pegawai Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lingga yang hadir di Mapolsek.
Kapolres Lingga AKBP Misbahul Munauwar mengatakan, anggota yang terjaring razia saat ini ditangani unit P3D Polres Lingga. Anggota tersebut akan dimintai keterangan, apakah kedatangannya ke kafe di Batu Berdaun dalam rangka tugas atau tidak. ”Memang ada anggota yang ditugaskan memantau tempat hiburan tersebut. Tapi apakah orangnya dia atau bukan, itu masih diselidiki,” kata Misbahul, Senin (16/8) sore.
Misbahul menegaskan, jika hasil pemeriksaan, anggota tersebut berada di lokasi bukan dalam rangka tugas, yang bersangkutan akan disidang disiplin. ”Kita takkan membela anggota yang salah. Makanya Unit P3D yang menangani,” ujarnya. (dea)
Razia dipimpin Kapolres Lingga AKBP Misbahul Munauwar. Rombongan bergerak usai menunaikan Salat Tarawih ke kafe Katuang di Desa Batu Berdaun, Singkep. Kafe yang berada di tengah hutan dan cukup jauh dari pemukiman penduduk itu, tetap beroperasi di bulan Ramadan. Kedatangan puluhan polisi mengejutkan pengelola kafe dan wanita malam di sana.
Pengelola kafe, Edi dan lima wanita malam diamankan. Salah seorang oknum petugas di Bagian Binamitra Polres Lingga yang juga berada di lokasi, ikut diamankan. Pengelola kafe dan wanita malam dibawa ke Mapolsek Dabo Singkep untuk didata. Sementara, oknum polisi yang dibawa dari kafe tak terlihat di Mapolsek Dabo Singkep.
Pengelola kafe, Edi menyebutkan, ia dan lima orang wanita yang bekerja di kafe dibawa ke polsek untuk didata. ”Kaget juga saat rombongan polisi datang razia. Kita patuh saja dibawa untuk didata,”ujarnya. Selanjutnya data wanita malam tersebut langsung diserahkan ke pegawai Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lingga yang hadir di Mapolsek.
Kapolres Lingga AKBP Misbahul Munauwar mengatakan, anggota yang terjaring razia saat ini ditangani unit P3D Polres Lingga. Anggota tersebut akan dimintai keterangan, apakah kedatangannya ke kafe di Batu Berdaun dalam rangka tugas atau tidak. ”Memang ada anggota yang ditugaskan memantau tempat hiburan tersebut. Tapi apakah orangnya dia atau bukan, itu masih diselidiki,” kata Misbahul, Senin (16/8) sore.
Misbahul menegaskan, jika hasil pemeriksaan, anggota tersebut berada di lokasi bukan dalam rangka tugas, yang bersangkutan akan disidang disiplin. ”Kita takkan membela anggota yang salah. Makanya Unit P3D yang menangani,” ujarnya. (dea)
sumber http://batampos.co.id
0 komentar:
Posting Komentar