Dua oknum polisi menyandera Lurah Naioni, Melianus Jerobiam Penun, di wilayah RT 002 RW 001, Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Kamis (11/3/2010) sekitar pukul 23.30 Wita. Oknum polisi itu bernama AKP Anis Kobis (Intel SPN Kupang) dan Adi Adu (intel Polda NTT).
Penyanderaan dilakukan karena lurah menahan dua truk pengangkut mangan dari wilayah kelurahan itu. Di dalam truk tersebut terdapat dua oknum polisi tadi yang diduga mengawal pengangkutan mangan tersebut.
Ketika lurah meminta surat izin pengangkutan mangan kepada sopir truk, ternyata permintaan tersebut tidak dipenuhi sang sopir. Malah kedua oknum polisi yang bereaksi dengan mengancam lurah karena mengangggap lurah tidak berwenang untuk mengecek dan menahan truk tersebut.
Namun, lurah bersikeras untuk meminta surat izin pengangkutan mangan. Melihat sikap lurah itu, kedua oknum polisi menarik kerah baju sang lurah dan mendorong secara paksa masuk ke dalam truk. Dalam posisi terdesak, Lurah Melianus Jerobiam berontak dan menendang pintu depan truk dan lari berlindung di belakang sebuah kios di lokasi kejadian.
Melihat lurah melarikan diri, oknum polisi bernama Adi Adu langsung mengeluarkan tembakan yang mengakibatkan warga setempat panik dan terbangun. Setelah melepaskan tembakan, kedua oknum polisi itu langsung lari bersama dua truk mangan dan sebuah mobil.
Salah satu kondektur dari truk mangan bernama Nahor Benfaton, warga Noelbaki, tertinggal di lokasi kejadian. Dia pun menjadi sasaran amukan warga setempat. Nahor menderita luka-luka serius pada wajahnya.
Anggota Provost Polda NTT sudah membawa sang lurah dan sejumlah warga sebagai saksi ke Bagian Provost Polda NTT untuk dimintai keterangan dan diambil visum. (den/ben)
sumber : post kupang
0 komentar:
Posting Komentar