Mesiel Mendofa (26) seorang warga asal Desa Telukbelukar, Gunungsitoli, Kabupaten Nias kritis ditembak polisi dalam sebuah penggrebekan lokasi perjudian dari sebuah rumah, Senin (9/3) sekitar pukul 22.30 WIB.
Akibatnya, sembilan orang oknum kepolisian dari Polres Nias diamankan dan diperiksa oleh Propam Polda Sumut karena ada dugaan penyalahgunaan kewenangan dalam penyidikan dan operasional pada penggerebekan yang dilakukan. Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Baharuddin Djafar kepada wartawan, Rabu (10/3). "Kapolda sudah perintahkan Propam usut tuntas. Biar jadi pelajaran anggota lain agar tak main tembak," tegasnya.
Djafar menyebutkan kalau Kapolda Sumut Irjen Oergoseno sudah memerintahkan pihak Propam turun tangan mengusut kronologis penembakan itu. Ditegaskannya, bila dalam tindakan itu ditemui kejanggalan, maka anggota tersebut akan dikenai sanksi berat
Disampaikannya, penggrebekan itu menurutnya diawali razia rutin tiga anggota intel Polres Nias. Saat menemukan lokasi yang dicurigai dijadikan arena judi, ketiga petugas menghubungi enam rekannya, untuk menggrebek rumah milik salah satu tersangka.
"Seorang anggota tanpa sengaja menginjak seng, sehingga membuat keenam pelaku kabur," ungkap Djafar.
Kekacauan itulah yang disebut Djafar membuat kesembilan anggota polisi itu meletuskan senjata api, hingga satu butir bersarang di tubuh tersangka MM. "Kondisinya tak parah, tapi tetap harus dirawat intensif," lanjutnya.
Tersangka yang dilaporkan menderita luka tembakan di bagian bokong tersebut selanjutnya dibawa ke Medan untuk dirawat di RS Bhayangkara. Sementara tiga rekan tersangka yang berhasil diamankan telah ditahan di Polres Nias.
Polisi juga mengamankan uang tunai Rp 510 ribu, serta dua set kartu domino sebagai barang bukti.
"Dua pelaku lagi masih dikejar. Total di dalam rumah itu ada enam orang," pungkas mantan Wadir Intelkam Poldasu tersebut. (min)
sumber rakyat aceh
0 komentar:
Posting Komentar