Mantan Kabareskrim Komjen (Pol) Susno Duadji angkat bicara lagi. Dalam diskusi bukunya, Bukan Testimoni Susno, pria yang dicopot dari jabatannya akhir tahun lalu itu mengungkapkan bahwa makelar kasus alias markus juga beredar di institusinya.
Ia mengatakan "pemainnya" mulai dari pejabat di bawah Kabareskrim hingga yang levelnya di atas Kabareskrim. "Saya hanya bisa ungkap markus di bawah Kabareskrim. Di atas Kabareskrim ke atas tidak bisa saya ungkap," kata Susno, Rabu (10/3/2010) di Gallery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Susno mengungkapkan, ada markus yang "jatahnya" mencapai Rp 25 miliar. "Ada markus untuk money laundering dan pajak di Mabes Polri. Saya sudah sampaikan ke Tim Pemburu Hantu, eh markus (Satgas Pemberantasan Mafia Hukum). Jangan lihat tempat tidur Arthalyta saja," katanya.
Memberantas makelar kasus di institusi penegak hukum menurutnya bukan pekerjaan sulit. Tak perlu menggunakan kamera pengintai yang kini banyak dipasang di sejumlah institusi. "Tangkap markus kok pakai CCTV, memangnya orang halus? Mereka itu kalau datang pasti telepon, kok," kata Susno.
Bukan kali pertama Susno mengeluarkan pernyataan kontroversial semacam ini. Sejak dicopot dari jabatannya, ia kerap kali mengeluarkan kesaksian mengejutkan terkait institusi Polri. Ia membantah bahwa hal-hal yang dia ungkapkan ini memiliki maksud agar dia ditarik kembali ke jabatan tertentu di Mabes Polri. "Istri saya tidak setuju kalau saya jadi pejabat lagi. Bagi saya, jabatan itu pintu dosa," ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini.
kompas
Ia mengatakan "pemainnya" mulai dari pejabat di bawah Kabareskrim hingga yang levelnya di atas Kabareskrim. "Saya hanya bisa ungkap markus di bawah Kabareskrim. Di atas Kabareskrim ke atas tidak bisa saya ungkap," kata Susno, Rabu (10/3/2010) di Gallery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Susno mengungkapkan, ada markus yang "jatahnya" mencapai Rp 25 miliar. "Ada markus untuk money laundering dan pajak di Mabes Polri. Saya sudah sampaikan ke Tim Pemburu Hantu, eh markus (Satgas Pemberantasan Mafia Hukum). Jangan lihat tempat tidur Arthalyta saja," katanya.
Memberantas makelar kasus di institusi penegak hukum menurutnya bukan pekerjaan sulit. Tak perlu menggunakan kamera pengintai yang kini banyak dipasang di sejumlah institusi. "Tangkap markus kok pakai CCTV, memangnya orang halus? Mereka itu kalau datang pasti telepon, kok," kata Susno.
Bukan kali pertama Susno mengeluarkan pernyataan kontroversial semacam ini. Sejak dicopot dari jabatannya, ia kerap kali mengeluarkan kesaksian mengejutkan terkait institusi Polri. Ia membantah bahwa hal-hal yang dia ungkapkan ini memiliki maksud agar dia ditarik kembali ke jabatan tertentu di Mabes Polri. "Istri saya tidak setuju kalau saya jadi pejabat lagi. Bagi saya, jabatan itu pintu dosa," ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini.
kompas
0 komentar:
Posting Komentar