Tak diduga, dalam kegelapan malam saat mati lampu, usai melaksanakan shalat Tarawih, Ustad Ahmad Nazari Nasution (63) dipukuli oknum polisi di Padangsidempuan Hutaimbaru, Sumut.
Ustad Ahmad tiba tiba dipukuli, ditendang dan digiring ke mapolsek Padangsidimpuan yang hanya berjarak puluhan meter. Sudah begitu, di dalam kantor mapolsek korban kembali mendapat penganiayaan fisik dari oknum polisi tersebut.
Akibatnya, Mubalig Muhammadiyah ini pahanya, punggung dan kedua lengan mengalami memar dan bengkak. Ustad Ahmad Nazari Nasution merupakan warga Sabungan Indah, Padangsidempuan Hutaimbaru, Kota Padangsidempuan, yang juga sesepuh Muhammadiyah setempat.
Awalnya, ketika terjadi mati lampu itu, dia berteriak "kapore kang" yang berarti "ada apa" secara spontan karena kaget tiba tiba gelap. Oknum polisi yang kemudian diketahui bernama AHL itu langsung menghampiri dan memukulinya.
"Sekitar sepuluh menit ayah saya menjadi bulan-bulanan oknum polisi itu, dan kemudian melepaskannya dengan tendangan keras sehingga ayah saya tersungkur ke tanah. Ayah saya kemudian berjalan tertatih-tatih ke rumah," ungkap Berlin anak dari korban kepada para wartawan di Kantor PWI Perwakilan Tapsel-Sidempuan, Kamis (26/8/2010).
Berlin mengadukan kasus ini kepada wartawan karena kejadian yang menimpa ayahnya sepekan lalu itu belum ada kabar penanganan dari pihak berwajib.
Pihak korban sudah melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polres Padangsidimpuan, namun hingga kini belum ada tanda-tanda penyelesaiaan.
"Kami berharap oknum tersebut dapat diberikan hukuman setimpal. Ayah saya kini harus menghentikan sementara aktivitas dakwahnya karena kondisi badannya yang belum sehat," katanya.
Kapolres Padangsidempuan AKBP Rony Bactiar Arief mengatakan kasus penganiayaan ini sudah ditangani provost dan telah dilakukan upaya perdamaian.
"Kedua pihak telah sepakat berdamai, namun oknum tersebut tetap kita lakukan proses hukuman," ujarnya kepada tribun medan.
Anggota DPRD Padangsidempuan, Khoiruddin Nasution, mengutuk keras tindakan penganiayaan yang dilakukan oknum polisi Polsek Padangsidempuan Hutaimbaru terhadap seorang sesepuh Muhammadiyah di daerah tersebut.
"Tindakan oknum polisi ini tidak bisa ditolelir apapun alasannya. Kami minta Polres Padangsidimpuan segera menuntaskan kasus tersebut. MUI juga harus mengambil sikap, jangan hanya sibuk mengurusi hal-hal yang berbau administarsi saja," ujar Khoiruddin. (*)
Editor : widodo
Source : Tribun Medan
Jumat, 27 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Istri Tewas & Suami Dipenjara
Pengacara: BAP Lanjar Dibuat Seolah-olah Kecelakaan Tunggal.
Polisi dinilai sengaja membuat penyimpangan dalam kasus kecelakaan yang menimpa Lanjar. Dalam BAP Lanjar, tidak disebutkan bahwa istrinya tewas akibat tertabrak mobil setelah terjatuh dari motor. Kecelakaan yang dialami Lanjar dibuat seolah-olah kecelakaan tunggal
selengkapnya
Denda Tilang Tidak Lebih dari 50rb (INFO WAJIB DIBACA!!)
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi..
selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar