Selasa, 28 September 2010

Oknum Polisi di Tual Aniaya Tahanan ? Dua Hari Tak Sadarkan Diri di Rumah Sakit

Seorang tahanan di Mapolres Maluku Tenggara bernama Sukanto Rettob, akhirnya dirawat di Rumah Sakit Langgur akibat di duga dianiyaya sejumlah oknum polisi di dalam tahanan. Rettob ditahan di Mapolres akibat bersilisih paham dengan seorang oknum polisi bernama M.B. Renwarin. Rettob sendiri baru sadarkan diri setelah berada dua hari di rumah sakit.
Bet Tetlagen, Ketua Fraksi Demokrasi Kebangsaan Indonesia DPRD Kota Tual yang datang menengok korban di rumah sakit menceritakan menjelaskan, Minggu (26/9), Rettob sempat muntah darah. Bahkan sesuai hasil pemeriksaan dokter, menyatakan, sejumlah organ tubuh Rettob mengalami kerusakan akibat hantaman pukulan.
Anggota dewan ini pun menceritakan kronologis peristiwa hingga Rettob dianiaya. Pada awalnya, Rettob meminta uang sepuluh ribu dari oknum polisi Renwarin untuk menengok neneknya di rumah sakit. Renwarin pun dengan rela membantu. Renwarin pun marah setelah mendengar, bahwa Rettob telah menipu dirinya, dengan alasan neneknya sedang masuk rumah sakit. Renwarin pun kemudian mencari Rettob dan bertemu di lokasi pengiringan Watdek. Tanpa pikir panjang, Renwarin pun kemudian memukul Rettob dengan pukulan empat kali. Karena merasa terancam, Rettob pun membalas dengan satu pukulan dan kemudian lari.
Karena tidak terima dengan pukulan balasan Rettob itu, Renwarin kemudian pergi memanggil sejumlah rekannya yang juga adalah oknum polisi untuk mencari Rettob. Sebanyak sebelas oknum anggota polisi kemudian mendatangi rumah Rettob malam hari dan membangunkan orang tua Rettob. Belasan polisi ini menanyakan keberadaan Rettob, namun orang tuanya mengaku tidak tau. “ Bapak tolong siapkan kain putih untuk anak bapak ya, karena jika ketemu kami tidak berikan ampun,” ungkap Bucu Rettob, orang tua korban, seperti dikutif Tetlagen, anggota dewan dari partai PDI-P Perjuangan itu.
Kerena mendapat laporan adanya ancaman dari polisi dari orang tuanya, Rettob kemudian mendatangi Tetlagen di kantornya, Tetlagen kemudian berinisiatif untuk mengantarkan dan menyerahkan Rettob ke Mapolres. Namun sebelum tiba di Mapolres, Renwarin lebih dulu menemui Rettob di jalan dan memborgolnya dan kemudian dibawa lanjut menuju Mapolres. Peristiwa itu terjadi hari Selasa pekan lalu.
Selama berada di Mapolres, sejumlah oknum anggota polisi kemudian menganiaya Rettob. Beberapa kali Rettob meminta ampun, namun tidak dihiraukan. Tepatnya hari Jumat, pekan lalu, Rettob pun muntah-muntah dan tidak sadarkan diri, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Langgur. Selama dua hari berada di rumah sakit barulah Rettob sadarkan diri. Meskipun sudah sadarkan diri, namun dirinya masih merasa sakit jika hendak diajak bicara.
Menurut informasi dari dokter usai pemeriksaannya, menyatakan, seperti yang disampaikan anggota dewan ini, organ dalam tubuh Rettob telah mengalami kerusakan, sehingga menyebabkan Rettob muntah darah. “ Masalah ini saya bawa ke dewan untuk dibahas secara serius,” ungkap Tetlagen.
Sementara, Kapolres Maluku Tenggara, AKBP. Saiful Rahman, yang dihubungi via hand phone terkait peristiwa ini mengatakan, dirinya belum tahu persis terkait peristiwa itu. Kapolres sempat mengelak, dengan mengatakan Rettob itu dipukul oleh masa, namun dirinya masih mengecek kebenarannya.
“Saya akan mengecek dulu peristiwa yang sebenarnya ya pak, supaya informasi yang saya berikan jangan sampai salah,” ungkap Kapolres. [*/T7S]

0 komentar:

Istri Tewas & Suami Dipenjara
Pengacara: BAP Lanjar Dibuat Seolah-olah Kecelakaan Tunggal. Polisi dinilai sengaja membuat penyimpangan dalam kasus kecelakaan yang menimpa Lanjar. Dalam BAP Lanjar, tidak disebutkan bahwa istrinya tewas akibat tertabrak mobil setelah terjatuh dari motor. Kecelakaan yang dialami Lanjar dibuat seolah-olah kecelakaan tunggal selengkapnya
Denda Tilang Tidak Lebih dari 50rb (INFO WAJIB DIBACA!!)
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi.. selengkapnya