Kamis, 30 September 2010

Oknum Polisi dan TNI Terlibat Pencurian Aset MTQ Kalbar

Pelaku pencurian barang inventaris atau aset kegiatan
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)
Kalbar yang disimpan eks gedung kantor bupati Landak. Polres Landak sudah
menahan empat pelaku, diantaranya ada oknum aparat penegak hukum yang terlibat.

"Pelakunya sudah
kita tahan, ada empat orang. Sekarang
tahap penyidikan dan dalam waktu
dekat berkasnya kita limpahkan ke Kejaksanaan," ujar Kapolres Landak Firman
Nainggolan dikonfirmasi melalui via selularnya, Rabu (22/9).

Ketika ditanya
aparat dari instansi mana saja yang terlibat dalam kasus tersebut? Nainggolan
enggan menyebut inisial pelaku. "Hanya ada aparat saja dan masyarakat umum, dan
ini kasus pencurian biasa tidak menonjol," katanya.

Adapun barang
bukti (BB) berupa tempat tidur, tong air dan lainnya sudah diamankan oleh
Polres Landak. Sedangkan barang yang sudah dijual pelaku juga sudah disita
polisi. "Jadi, kasusnya sudah kita proses sesuai prosedur yang ada," katanya
singkat.

Sementara itu,
informasi dari sejumlah masyarakat, oknum aparat yang terlibat dalam kasus
pencurian adalah oknum anggota Polisi, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja
Landak. Mareka dengan gampang mengangkut barang karena memegang kunci eks
kantor bupati yang terletak di Jalan Pangeran Cinata Ngabang itu. "Kemudian
barang seperti tong air dijual dengan harga murah, kalau di pasar harga
mencapai Rp.1 juta lebih," ujar sumber MEDIASI ONLINE yang enggan disebut namanya.

Kabag Asdet Setda
Landak L Toto Martono mengatakan, pihaknya tak mengetahui persis adanya
pencurian barang-barang MTQ, karena masih kewenangan panitia MTQ dan belum
diserahkan kepada bagian aset Pemkab Landak. "Kalau gedungnya ya, kami yang
bertanggungjawab," ujar Toto di kantornya kemarin.

Sedangkan kunci gedung
eks kantor bupati, memang pihaknya yang memenang. Namun, karena ada
barang-barang MTQ di gedung tersebut, maka kunci serap diserahkan satu kepada
panitia MTQ. "Kalau masalah kunci tersebut dikasihkan kepada orang lain, itu
wewenang panitia MTQ," katanya singkat.

Terpisah, Wakil
Bupati Landak Agustinus Sukiman dimintai tanggapan terkait adanya oknum aparat
dari Pemkab Landak yang terlibat. Ia belum bisa mengatakan lebih jauh, karena
kasusnya belum jelas apakah pencurian atau bukan karena aparat hukum sudah
menanganinya. "Kalau soal barang-barang, memang dari panitia MTQ belum
menyerahkan kepada Pemkab Landak. Kalau memang milik aset Pemkab yang jelas tak
bisa dipindahtangan kepada orang lain," tegasnya singkat.

Bupati Landak DR.
Adrianus Asia Sidot sangat menyayangkan kasus pencurian barang inventaris atau
eset MTQ yang disimpan di bekas gedung kantor bupati Landak. "Kasus ini yang
sangat saya sayangkan, tempat itu (bekas kantor bupati,red) kan kita pinjamkan
untuk menginap peserta Paskibraka pada 17 Agustus lalu, dengan fasilitas seperti
kasur adalah barang bekas kegiatan MTQ," ungkapnya usai meninjau kantor dinas
Dukcapil Landak, siang kemarin.

Menurut dia,
pihak panitia MTQ sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pohak kepolisian untuk
diproses. Nah, kalau memang ada oknum anggota TNI berarti yang memproses ada
Provisnya, kalau oknum Polisi ditangani Polres. "Nah kalau ada satuan Pol PP
juga porsi saya," ujarnya.

Ia menambahkan,
memang barang bekas kegiatan MTQ yang membeli panitia, walaupun menggunakan
uang Pemkab Landak. Nanti jika sudah dilakukan audit maka akan diserahkan
kepada Pemkab dan bisa saja dilelang. "Nah, sambil menungggu audit, maka
barang disimpang dulu di gedung bekas kantor bupati itu. Tapi sudah ada yang
mencurinya," tukas Adrianus.

sumber http://mediasionline.com/readnews.php?id=308

0 komentar:

Istri Tewas & Suami Dipenjara
Pengacara: BAP Lanjar Dibuat Seolah-olah Kecelakaan Tunggal. Polisi dinilai sengaja membuat penyimpangan dalam kasus kecelakaan yang menimpa Lanjar. Dalam BAP Lanjar, tidak disebutkan bahwa istrinya tewas akibat tertabrak mobil setelah terjatuh dari motor. Kecelakaan yang dialami Lanjar dibuat seolah-olah kecelakaan tunggal selengkapnya
Denda Tilang Tidak Lebih dari 50rb (INFO WAJIB DIBACA!!)
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi.. selengkapnya