Sial benar nasib Arifman Js. Warga RT 01/08, Palmerah, Jakbar ini dicopet empat komplotan pencopet saat baru pulang menggunakan Kopaja 86 jurusan Mangga dua-Lebak Bulus pada Jumat (13/11) sore di perempatan Slipi, Jakarta Barat. Salah satu pencopet yang turun bersamaan dengan korban dapat dikejar dan ditangkap warga.
Saat itu, warga pun membawa pelaku ke pos polisi lalu lintas Slipi. Sayangnya, bukannya menangkap tersangka, petugas malah berbuat iseng terhadap tersangka dengan menelanjangi tersangka dan menyuruhnya meminum segelas kopi panas selama 1 menit. "Kemudian tersangka malah dilepas kembali,"ungkap Arifman sesaat setelah mengalami pencopetan di Polsek Palmerah, Jakarta Barat.
Petugas cleaning service ini pun mengatakan saat bertanya mengapa dilepas, petugas hanya mengatakan tidak ada barang bukti untuk pencopetan tersebut. Kini, Arifman pun harus mengurut dada. Lantaran dompetnya yang berisi ATM, kartu identitas dan uang senilai Rp 110 ribu raib begitu saja.
Saat dikonfirmasi, Kasatlantas Polres Jakarta Barat, Kompol Sungkono mengatakan memang tidak cukup barang bukti untuk memproses tersangka yang bersangkutan. "Itu sebabnya tadi anggota menelanjangi tersangka untuk memeriksa barang bukti,"ungkapnya.
Hanya, ketika ditanya bukankah pelepasan copet tersebut dapat membuat hilangnya petunjuk komplotan tersebut, Sungkono hanya berkata singkat,"Saya tidak mau salah tangkap,"ucapnya. c01/rin
sumber republika
Sabtu, 21 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Istri Tewas & Suami Dipenjara
Pengacara: BAP Lanjar Dibuat Seolah-olah Kecelakaan Tunggal.
Polisi dinilai sengaja membuat penyimpangan dalam kasus kecelakaan yang menimpa Lanjar. Dalam BAP Lanjar, tidak disebutkan bahwa istrinya tewas akibat tertabrak mobil setelah terjatuh dari motor. Kecelakaan yang dialami Lanjar dibuat seolah-olah kecelakaan tunggal
selengkapnya
Denda Tilang Tidak Lebih dari 50rb (INFO WAJIB DIBACA!!)
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi..
selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar