Oknum polisi satuan Samapta Polres Labuhanbatu nekad mencatut nama Kapolresnya demi uang Rp10 juta. Pengamanan (Pam) BNI cabang Rantauprapat itu ditangkap polisi unit kejahatan dan kekerasan (Jahtanras) setelah dijebak korbannya, seorang PNS pada kantor bupati Labuhanbatu di bank tersebut, Senin (12/4) siang.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Labuhanbatu, AKP M Taufiq, kepada SIB, Selasa (13/4) mengatakan, anggota polisi, Briptu HN, telah diserahkan ke unit P3D untuk dimintai keterangan terkait laporan korban Turing Ritonga (47) warga Aekpaing, Kelurahan Aekpaing, Kecamatan Rantau Utara.
“Dia (Briptu HN) masih diperiksa unit P3D,” kata Kasat Reskrim M Taufiq.
Korban menyebutkan, semula dia ditelepon pria mengaku ajudan Kapolres dan meminta uang Rp10 juta untuk biaya tamu yang datang dari Polda. Korban mengiakan permintaan dimaksud dan berjanji bertemu di bank BNI Jalan Ahmad Yani. Tak berapa lama berpikir, korban mulai menaruh curiga. Ia lalu mengajak temannya PNS, Heri (36) warga Jalan Ahmad Rido untuk menyerahkan uang dimaksud.
Sebelum korban menyerahkan uang, sudah terlebih dahulu menelepon polisi unit Jahtanras. Saat uang hendak diserahkan korban, oknum yang mengaku ajudan Kapores itu ditangkap polisi. Dia lalu diboyong ke markas unit Jahtanras dari teras BNI cabang Rantauprapat.
Oknum mengaku ajudan Kapolres itu ternyata Briptu HN, anggota satuan Samapta yang bertugas sebagai anggota Pam di BNI tersebut. Kepada Kapolres, dia mengaku disuruh komandan Satpamnya. Briptu HN lalu diserahkan ke unit Provost untuk diperiksa.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Robet Kennedy ketika dikonfirmasi SIB di ruang kerjanya, mengaku namanya telah dicemarkan anggotanya tersebut.
“Dia belum terbukti menerima uang, dan belum bisa saya katakan dia pelaku. Saya sudah persilakan unit P3D untuk memeriksanya. Kalau terbukti, dia akan tangggung risikonya,” ujar Robet.
Kapolres membantah memerintahkan anggotanya itu meminta uang dari PNS kantor bupati atau siapa pun. Masyarakat dihimbaunya mewaspadai orang yang mengaku suruhan Kapolres untuk meminta uang. (S25/d)
http://hariansib.com
0 komentar:
Posting Komentar