Habib Riziek yang hadir dalam pertemuan mediasi antara PT Pelindo dengan ahli waris makam Mbah Priok mengungkapkapkan adanya oknum polisi ngeyel ketika bentrokan terjadi.
Oknum polisi tersebut sudah dinasihati untuk menahan diri dan juga tidak menyerang warga namun justru mengabaikan nasihat ustad-ustad dari FPI.
"Kami dari FPI sudah mengutus ustad-ustad untuk meredam massa dan juga meminta kepada aparat untuk menahan diri. Tapi, ada oknum aparat yang bilang, 'Kami mau perang saja'. Mohon oknum ini ditindak," kata Habib Riziek di Kantor Balaikota DKI Jakarta, Kamis (15/4/2010).
Riziek kemudian mengatakan oknum polisi tersebut berinisial NG dengan pangkat melati dua. Riziek juga sudah mengirimkan surat kepada Kapolri untuk segera memeriksa aparat yang bersangkutan.
"Kami meminta untuk ditindaklanjuti," ujar Riziek.
Babak pertama mediasi sengketa lahan makam Mbah Priok diawali dengan pembacaan tuntutan kubu ahli waris yang dipercayakan kepada Habib Rizieq.
Di depan forum mediasi, Habib Rizieq menegaskan keinginan ahli waris Habib Hasan bin Muhammad Alhadad alias Mbah Priok. Keinginan utama yaitu menjadikan areal makam Mbah Priok sebagai kawasan cagar budaya.
Dengan dijadikannya status makam keramat sebagai kawasan situs budaya Betawi, kata Habib Rizieq, maka secara otomatis kawasan ini akan menjadi milik seluruh umat Islam. Bukan milik Pemda DKI, ahli waris, atau PT Pelindo II.(ahm)
okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar