Diduga aniaya salah seorang adik polisi, seorang anggota Polres Jombang berpangkat Briptu mengamuk dan menghajar 2 pelajar Sekolah Menengah Kejuruan. Akibatnya, korban yang menderita luka di bagian kepala dan bibir, kini mangalami shock berat dan trauma.
Kedua pelajar tersebut yakni Tri Anggono (19) dan Heri Kiswanto (18) warga asal Desa Modo, Kecamatan Sumobito. Kedua pelajar tersebut dianiaya dan ditodong pistol saat keduanya sedang diperiksa penyidik terkait tuduhan menganiaya adik polisi.
Menurut Tri Anggono, penganiayaan yang dilakukan oknum polisi kepada dirinya dan temannya terjadi saat keduanya ditangkap dan diperiksa atas tuduhan melakukan penganiayaan salah seorang kerabat oknum polisi.
Saat menjalani pemeriksaan di ruang kriminal Polres Jombang, secara tiba-tiba kedua pelajar tersebut lantas dipukuli dan ditendang oleh oknum yang mengaku sebagai kakak kandung yang disangkakan atas keduanya.
"Saya ditendang dan dipukuli mas, katanya telah memukuli adik kandugnya. Padahal demi
Allah saya sendiri tidak perrnah memukul adiknya," ungkap Tri Angono, salah satu pelajar saat ditemui detiksurabaya di halaman mapolres, Selasa (13/4/2010) siang.
Selain dipukul dengan tangan, Tri Anggono dan Heri Kiswanto, juga mengaku diperlakukan tidak senonoh. Keduanya mengaku sempat ditodong pistol dan hendak di tembak oleh oknum polisi berinisial BG tersebut.
"Pistolnya sempat ditunjukkan pada saya mas, saya takut katanya mau ditembak," sahut Heri
Kiswanto, salah satu korban penganiayaan oknum polisi tersebut.
Atas kejadian tersebut, kedua orang tua keduanya lantas mendatangi Mapolres Jombang. Kedua orang tua pelajar ini meminta pihak polres segera mengusut tuntas penganiayaan yang dilakukan oknum polisi berinisial BG (24).
"Ya ndak terima saya, anak saya dipukuli dan di todong mau di tembak. Ini kan sudah tidak adil. Padahal anak saya tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan polisi," kata Hariono (54), ayah kandung Tri Anggono.
Sementara saat detiksurabaya mencoba mengkonfirmasi kepada pihak kepolisian, terkait kasus penganiayaan yang dilakukan anggotanya. Sejumlah perwira tinggi Mapolres Jombang, sama sekali enggan berkomentar dan enggan menemui wartawan.
"Sudah mas, kasus begini saja kok dibesarin. Saya dimarahi lo sama atasan," ucap salah
satu perwira yang bertugas di Satreskim Polres. (fat/fat)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda
0 komentar:
Posting Komentar