Selasa, 13 April 2010

Tahanan Titipan Tewas Dianiaya Polisi


Tragis nasib yang dialami Alfian Sangkia (25) warga Solan. Tahanan yang ditipkan pihak Polisi Sektor (Polsek) Kauditan, Bolmong Utara, Sulawesi Utara di Polres Banggai ini, tewas dalam kondisi tidak wajar.

Berdasarkan Informasi yang dihimpun Luwuk Post, Pian (sebutan Alfian Sangkia) diduga dianiaya oleh anggota buser Polsek Kauditan, saat dititipkan di Polres Banggai, sejak Kamis (8/4) silam.
Pian, diduga kabur dari Polsek Kauditan, setelah menjalani tahanan dengan tuduhan membawa kabur sejumlah uang milik majikan tempat ia bekerja bersama dua rekannya, Mejeng dan Cahan.

Saat itu sekitar 5 orang Buser Polsek Kauditan langsung dikerahkan untuk memburu Pian, yang menurut informasi telah kabur ke Luwuk Kabupaten Banggai. Mereka adalah, HR, MP, JB, dan A.C Ng.

Setelah berhasil ditemukan, Pian langsung dititipkan di Polres Banggai, sebelum akan dikembalikan ke Polsek Kauditan, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Tragisnya, Pian yang saat itu dititipkan di Polres Banggai, malah mendapat perlakuan yang tidak wajar oleh sejumlah polisi yang diduga adalah buser yang berasal dari Polsek Kauditan.

Menurut penuturan pihak keluarga korban, saat mengunjungi Pian pada Jumat (9/4) di tahanan Polres Banggai, Pian masih terlihat sehat. Namun, setelah kembali dijenguk pada Sabtu (09/4) pagi, Pian ditemukan sudah dalam keadaan babak belur.

"Saat kami kunjungi Jumat pagi Pian masih sehat, namun setelah keesokan harinya, kondisi pian sudah lemah dan terlihat bekas pukulan di wajahnya," kata Beda Lasabu, ibu dari Mejeng dan Chan yang juga dititipkan di tahanan Polres Banggai.

Menurut Beda Lasubu, yang ditemui di RSU Minggu (11/4) kemarin sekitar pukul 16.00 wita, perlakuan tak wajar bukan hanya dialmi Pian. Keduanya anaknya juga pendapat penganiayaan itu. Mejeng (14) dan Can (19) kata Beda Lasubu, sama-sama bekerja di Manado, sebagai pembantu rumah tangga. "Sudah beberapa bulan kerja, upah mereka tidak dibayar," ujarnya.

Sebelum akhirnya dibawa kembali ke Manado, untuk menjalani pemeriksaan, sejumlah keluarga korban sempat meminta kepada pihak kepolisian, Polsek Kauditan dan Polres Banggai agar korban Pian dirawat dulu di RSU Luwuk.

Pasalnya, kondisi korban sesaat sebelum dibawa kembali ke Manado untuk menjalani pemeriksaan sudah sangat kritis. "Pian tidak bisa bangun lagi, setiap kali dibangunkan, Dia (Pian,red) selalu muntah," kata kakak korban, sesungukan. Air matanya, meneteskan dari sudut bola matanya.

Masih menurut Beda Lasabu, pada Sabtu (10/4) sejumlah keluarga korban sempat ke RSU Luwuk, untuk memastikan apakah Pian, jadi dirawat di RSU atau tidak. Alhasil, Pian dan dua orang rekannya, Mejeng dan Can, langsung dilarikan ke Manado, untuk menjalani pemeriksaan lagi.

"Kami lebih tahu kondisi Pian, dia tidak apa-apa," kata kakak korban menirukan bahasa oknum polisi Sektor Kauditan itu. Saat dalam perjalanan menuju Manado, kondisi korban terlihat semakin kritis. Pihak kepolisian kemudian memutuskan untuk melarikan Pian ke RSU Ampana. Sayangnya, nyawa Pian tidak dapat tertolong lagi. Sabtu (10/4) malam sekitar pukul 19.00 Wita, Pian akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir di RSU Ampana.

Atas kejadian ini, tidak hanya pihak Polsek Kauditan, pihak keluarga korban juga meminta Polres Banggai, untuk bertanggung jawab. Pasalnya, meski korban hanya dititip sebagai tahanan sementara Polsek Kauditan, namun pihak Polres Banggai, juga harus memberikan perlindungan dan pengawasan karena peristiwa itu terjadi dalam teriorial daerah hukum Polres Banggai. Kapolres Banggai, Drs. Sri Suhartono, saat hendak dikonfirmasi terkait kasus ini belum dapat ditemui. (ami)
lokalnews.fajar.co.id

0 komentar:

Istri Tewas & Suami Dipenjara
Pengacara: BAP Lanjar Dibuat Seolah-olah Kecelakaan Tunggal. Polisi dinilai sengaja membuat penyimpangan dalam kasus kecelakaan yang menimpa Lanjar. Dalam BAP Lanjar, tidak disebutkan bahwa istrinya tewas akibat tertabrak mobil setelah terjatuh dari motor. Kecelakaan yang dialami Lanjar dibuat seolah-olah kecelakaan tunggal selengkapnya
Denda Tilang Tidak Lebih dari 50rb (INFO WAJIB DIBACA!!)
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi.. selengkapnya