Keponakan Bupati Mamuju Suhardi Duka, Amir (16), dipukuli oleh polisi dari Polres Mamuju yang tengah berpatroli dengan menggunakan mobil pengendali massa (Dalmas) di sekitar Jl Ahmad Yani, Mamuju, Senin (25/1).
Saat itu, Amir yang mengenakan pakaian seragam putih tengah berboncengan motor dengan seorang temannya, Rahmat, ke tempat foto kopi tanpa menggunakan helm. Amir dan Rahmat adalah siswa kelas I SMK 1 Mamuju
Bersamaan dengan itu, serombongan polisi menggunakan mobil Dalmas tengah melintas dan melihat Amir dan Rahmat naik motor tidak memakai helm. Para polisi ini pun menegur Amir dengan kata-kata kasar.
Tapi, Amir membalas pula dengan kata-kata kasar. Para polisi pun langsung mendatangi Amir dan memukulinya. Bahkan, Amir dibawa ke Kantor Polres Mamuju yang tak jauh dari tempat kejadian itu.
Di kantor polres, polisi yang memukuli Amir lebih banyak lagi. "Kalau tidak salah, jumlahnya 10 orang. Ada yang bilang sama saya kalau saya mau dimasukkan saja ke sel (tahanan). Makanya, saya jadi ketakutan," kata Amir kepada wartawan seusai kejadian itu.
Merasa telah dianiaya tanpa alasan yang jelas, Amir pun bermaksud melaporkan kejadian yang menimpanya itu. Tapi, para polisi yang rata-rata masih berusia muda tersebut membujuk Amir dan mengajak untuk berdamai saja.
Akhirnya dibuat surat kesepakatan damai yang ditandatangani oleh Amir sebagai pihak pertama dan seorang polisi bernama Andi Taufan Aprillah sebagai pihak kedua. Taufan belakangan diketahui sebagai anak tiri dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Mamuju, Muh Rusli Muis, yang merupakan anak buah dari Bupati Suhardi Duka.
Ke-10 polisi yang diduga sebagai pelaku pemukulan langsung dihukum oleh atasan mereka di Polres Mamuju dengan dijemur di bawah terik matahari pada Senin siang.(rus)
Kapolres Mengaku Tidak Tahu
Dikonfirmasi wartawan, Kapolres Mamuju AKBP Andries Hermanto, mengaku belum mendapatkan informasi tentang kejadian itu. Tapi, jika memang ternyata anak buahnya bersalah, maka ia bersedia untuk memberikan sanksi sebagaimana yang diatur dalam internal polri.
Menurut kapolres, bentuk sanksi bermacam-macam bisa dalam bentuk penundaan kenaikan pangkat, bisa pula dalam bentuk sanksi lainnya.
Akibat pemukulan tersebut, Amir terluka pada bagian pelipis mata sebelah kiri. Pada baju putih yang dikenakannya berlumuran darah akibat terkena darah dari luka itu.
Amir sudah tidak mempermasalahkan pemukulan tersebut karena sudah berdamai, tapi keluarganya tidak bisa menerima begitu saja perlakuan para polisi tersebut sehingga mereka bermaksud untuk mengajukan tuntutan.
Ayah Amir bersepupu satu kali dengan Suhardi Duka. Sehari-hari, Amir banyak menghabiskan waktunya di rumah jabatan bupati. Dikonfirmasi melalui telepon selular terkait kejadian ini, Suhardi Duka, enggan mengomentarinya.(rus)
sumber tribuntimur
Senin, 01 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Istri Tewas & Suami Dipenjara
Pengacara: BAP Lanjar Dibuat Seolah-olah Kecelakaan Tunggal.
Polisi dinilai sengaja membuat penyimpangan dalam kasus kecelakaan yang menimpa Lanjar. Dalam BAP Lanjar, tidak disebutkan bahwa istrinya tewas akibat tertabrak mobil setelah terjatuh dari motor. Kecelakaan yang dialami Lanjar dibuat seolah-olah kecelakaan tunggal
selengkapnya
Denda Tilang Tidak Lebih dari 50rb (INFO WAJIB DIBACA!!)
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi..
selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar