Ketua Komisi Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan Forum Lintas LSM Kabupaten Bangka yang juga Pekerja Sosial Masyarakat Anak Babel, Nurmala Dewi Hernawati meminta agar oknum Polres Bangka yang melakukan penganiayaan terhadap Jupri diproses secara hukum.
"Jelas itu penganiayaan harus ditindak tegas oleh pimpinannya karena diluar banyak saksi bujang dianiaya, dipukuli, diserat diputerputer dan rumah diobrak ambrik," kata Dewi saat dikonfirmasi Bangka Pos Group melalui telepon Senin (5/4) ketika menemui Sudarno di Pangkalpinang.
Menurutnya penganiayaan yang dilakukan oknum polisi ini harus ditindak tegas agar aparat tidak bertindak arogan. Ia juga minta UndangUndangan Perlindungan Anak juga disosialisasikan di kalangan polisi sehingga mereka mengerti bagaimana menangani perkara anakanak tanpa harus melakukan penganiayaan.
"Tindakan seperti itu menciptakan aparat yang tidak beres. Saya sebagai pekerja sosial masyarakat yang menangani masalah anak menilai sudah melanggar HAM. Walaupun damai itu sudah terjadi, pemukulan di ketahui orang banyak sebagai saksinya," tegas Dewi.
Ia juga menyesalkan adanya upaya dari oknum polisi dan Ketua RT Perumahan Taman Pesona Bangka yang datang menemui orang tua korban mengancam agar tidak tinggal lagi di Sungailiat. "Ini sudah melanggar HAM, orang mau tinggal dimana saja, ya terserah yang bersangkutan. Pendatang mau tinggal di Bangka Belitung ini kita terima masak orang Bangka Belitung sendiri dilarang tinggal dih)Sungailiat," sesal Dewi.
Untuk itu, ia akan melaporkan masalah penganiayaan ini yang dilakukan oknum polisi ini kepada Kapolres Bangka langsung.
"Kita akan menemui kapolres lagi meminta masalah ini ditindaklanjuti," tegas Dewi.
Sementara itu saksi mata yang melihat langsung kejadian ini, saat dikonfirmasi Bangka Pos Group melihat Jupri ditempeleng oleh oknum polisi tersebut sebanyak dua kali. "Saya lihat waktu Jupri di tampar dua kali diwajahnya oleh polisi itu, wajahnya sampai pucat biru," kata saksi mata yang meminta tidak disebutkan namanya.
Ia melihat juga Jupri kemudian lari dan dikejar kedua oknum polisi tersebut setelah itu ditampar kembali. "Banyak yang lihat anak itu bajunya berdarah dari hidung dan mulutnya keluar darah. Ada juga yang bilang jangan pak ini anak kecil tetapi tetap aja dipukuli," ungkapnya. (chy)
bangkapost
0 komentar:
Posting Komentar