Oknum polisi bernama Nana yang diduga meminta sejumlah uang kepada tersangka pembunuhan di Indramayu, Jawa Barat sudah diketahui keberadaannya dan akan segera ditangkap.
"Kabarnya sudah ditangkap dan pasti akan jadi tersangka, " ujar Sekretaris Satgas Mafia Hukum, Denny Indrayana di Kantor Satgas, Jalan Veteran III, Jakarta, Kamis(8/4/2010).
Satgas bersama pihak kepolisian dari Mabes Polri, menurut Denny, sore ini berangkat menuju Indramayu, Jawa Barat untuk menjemput Nana dan membawanya ke Jakarta.
"Tadi sudah berangkat dari Satgas dan beberapa orang dari Mabes Polri, " jelasnya.
Sebelumnya, Kadana(40) warga Karang Ampel Lor, Indramayu, Jawa Barat, dituduh membunuh oleh pihak kepolisian, istri beserta enam orang anaknya rela tidur di kandang kambing berukuran 1,5 X 2 meter lantaran harta bendanya termasuk rumah ludes hanya untuk membayar seorang oknum kepolisian, jaksa dan pegawai Lembaga Pemasyarakatan.
Kadana(40) dituduh membunuh oleh pihak Polres Indramayu, padahal pelakunya sudah membuat pengakuan bahwa sudah melakukan pembunuhan.
Tidak sampai disitu, petani Indramayu tersebut juga dimintai uang oleh Polisi, Jaksa dan di Pengadilan serta oleh pegawai Lembaga Pemasyarakatan Indramayu hingga 14, 3 juta rupiah. Oknum polisi tersebut diketahui bernama Nana, sementara oknum Jaksa bernama Domo.
Kejadian tersebut terjadi pada Juli Tahun 2009 lalu, saat itu Kadana(40) seorang petani sedang berladang di sawah majikannya bernama Catu, tiba-tiba mendengar suara orang berteriak karena diduga melihat mayat tergeletak di pematang sawah, kontan Kadana yang saat itu berada di ladang, langsung berlari mencoba mencari tahu apa yang terjadi.
Sesampainya di lokasi, Kadana terkejut lantaran tiba-tiba ia dituduh membunuh jenazah yang diketahu bernama Anto anak majikannya sendiri oleh Medi, warga Karang Ampel Lor, Indramayu, Jawa Barat. Menurut perkembangan terakhir, Medi sendiri menurut Chasnawi(51) sudah mengakui bahwa dirinyalah yang membunuh anak majikan Kadana. (Tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar