Seorang anggota Bantuan Polisi (Banpol) di Wilayah Sengkang, Sulawesi Selatan, dianiaya oleh anggota Polres Wajo hingga tewas.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Pakkasse (59), diduga tewas dianiaya saat polisi sedang menginterogasinya di ruangan penyidik kantor Kepolisian Resor (Polres) Wajo, usai buka puasa, Kamis (17/9) sekitar pukul 18.30 Wita.
Penangkapan dan pemeriksaan tersebut terkait kecurigaan polisi terhadap korban yang dianggap sebagai anggota jaringan pencuri kendaraan motor (curanmor) di wilayah Sengkang.
Sementara keluarga korban curiga dan keberatan dengan perlakuan tersebut.
Jenazah anggota Banpol yang telah mengabdi selama 20 tahun lebih ini dilarikan ke Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mappa Oudang Makassar untuk diautopsi.
Sebelumnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Sengkang. Ditemukan luka memar dileher kiri belakang dan punggung sebelah kanan.
Salah satu anak korban, Anto (30), Jumat (18/9), di Makassar, mengungkapkan, jika keluarganya tidak terima perlakuan polisi terhadap ayahnya. Mereka menduga Pakkasse dianiaya dengan benda keras hingga mati lantaran dituduh sebagai jaringan curanmor.
Anto menceritakan, kasus ini berawal saat Banpol senior ini bermaksud melerai pertengkaran antara polisi dan seorang anak yang dituduh ingin mencuri motor Yamaha di Pasar Sentral Sengkang (17/9) sekitar pukul 17.00 Wita sore.
Karena polisi tersebut tidak mengenal korban, akhirnya sejumlah polisi di pasar tersebut langsung melumpuhkannya dengan tangan kosong dan membawanya ke Polres Wajo untuk diperiksa.
"Saat saya mau jenguk ayah saya, petugas melarang saya masuk untuk menemuinya. Akhirnya saya minta izin kepada salah satu anggota perwira, tapi saya temukan bapakku sudah tidak bernyawa lagi di kursi rungan penyidik," ungkap Anto
Saat di dalam ruangan penyidik, dia melihat ayahnya sudah tergeletak di atas bangku panjang penyidik dalam keadaan sudah tidak bernyawa dan telinganya mengeluarkan darah.
"Polisi bilang ia hanya pingsan dan menyuruhku segera membawanya ke rumah sakit sebelum meninggal," jelasnya.
Anto dan beberapa keluarganya yakin jika kematian ayah lima anak ini akibat penganiayaan dengan benda tumpul, yang diduga adalah gagang pistol dan diketahui selama ini korban tidak memiliki penyakit dan berencana akan memperkarakan kasus ini dipengadilan.
"Kami menduga dilakukan oleh salah seorang polisi berpangkat Briptu. Pelaku itu memang terbilang polisi baru di Polres Wajo, jadi tidak mengenal Takkasse, padahal dia cukup dikenal di jajaran polres Wajo," ujarnya. (Ant/OL-03)
Kamis, 10 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Istri Tewas & Suami Dipenjara
Pengacara: BAP Lanjar Dibuat Seolah-olah Kecelakaan Tunggal.
Polisi dinilai sengaja membuat penyimpangan dalam kasus kecelakaan yang menimpa Lanjar. Dalam BAP Lanjar, tidak disebutkan bahwa istrinya tewas akibat tertabrak mobil setelah terjatuh dari motor. Kecelakaan yang dialami Lanjar dibuat seolah-olah kecelakaan tunggal
selengkapnya
Denda Tilang Tidak Lebih dari 50rb (INFO WAJIB DIBACA!!)
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi..
selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar